BAB I : PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan ini dijumpai terdapat dua macam kenyataan yang terdiri dari sumber yang disepakati/disetujui dan kenyataan yang bersumber dari pengalaman, seperti halnya pengetahuan dan ilmu juga bersumber dari dua hal tersebut. Dan menurut pendapat Machlup, pengetahuan terdiri dari 5 bentuk, yaitu;
a. Pengetahuan praktis (pengetahuan untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan)
b. Pengetahuan intelektual (pengetahuan yang dapat memuaskan keinginan intelektual)
c. Pengetahuan ringan/hiburan (pengetahuan yang dapat memenuhi kepuasan sementara, non intelektual dan dapat member stimulus emosional)
d. Pengetahuan spiritual (pengetahuan yang berhubungan dengan tuhan dan agama)
e. Pengetahuan yang tidak diinginkan yang tanpa sengaja dating.
Menurut Ibn Taimiyah ilmu ada dua sifat, tabi’ (obyek tidak butuh akan keberadaan subyek) seperti Tuhan tidak membutuhkan keberadaan seorang hamba untuk menunjukkan kebesaran-Nya, matbu’ (obyek membutuhkan keberadaan subyek) seperti adanya berdiri tidak dapat didefenisikan dan diketahui tanpa adanya istilah duduk.
Ilmu agama adalah sistematika pengetahuan agama yang berlandaskan pada argument-argumen rasional dan pengalamamn keagamaan yang bersumber dari wahyu. Dan metode ilmiah untuk menggali ilmu agama dengan, a). Identifikasi masalah dan pembentukan hipotesis, b) merancang eksperimen, c) melakukan eksperimen, d). Pengujian hipotesis, dan e). mengkomunikasikan hasil penelitian secara umum.
Dalam perkembangannya agama sebagai sumber aspirasi dan motivasi pada terjadinya setiap gerak dan tingkah laku manusia dalam menciptakan peradaban tampaknya mulai mengalami krisis ketika masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian diperlukan konsep penelitian agama demi untuk memberikan jawaban yang komprehensif.
BAB II : BENTUK-BENTUK PENELITIAN AGAMA
Penyusunan konsep penelitian agama banyak tergantung pada pengertian tentang agama-agama itu sendiri, selain itu perlu diketahui tipe-tipe agama yang akan diteliti. Menurut Huchitson tipe-tipe agama ada 4, yaitu a). agama yang mempunyai banyak Tuhan—Politeisme, b). agama yang menempatkan obyek keagamaan di antara dunia sekuler dari alam, masyarakat dan terkadang agama dicap sebagai monoisme transenden, c) agama yang meyakini adanya satu tuhan—monotheisme, d). agana campuran dari tipe yang kedua dan ketiga atau disebut sikhisme.
Konsep Penelitian Agama dan Keagamaan
a. Penelitian agama/ilmu agam, penelitian agama mencakup asal-usul dan sumber, pemikiran dan pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung didalamnya.
b. Penelitian kehidupan beragama, penelitian atas pemikiran keagamaan sebagaimana yang terdapat pada sejarah dan dipraktikkan oleh penganutnya.
c. Metode pemikiran dalam agama, terkait dengan metode yang digunakan diantaranya; metode deduktif filsafat peripatetic, metode iluminasionis, metode sufisme, metode deduktif dalam kalam/theology dan metode induktif-deduktif.
Pendekatan yang Digunakan dalam Penelitian Agama
a. Pendekatan theologies, dapat diidentikan dengan pendekantan ilmu kalam
b. Pendekatan filsafat, pendekatan filsafat islam ini tidak bisa terlepas dari wahyu, karena al-qur’an bukan merupakan hasil dari filsafat, pendekatan ini meliputi dari teodesi, antropologi, eksatologi, dan filsafat tentang alam.
c. Pendekatan ilmu sejarah, merupakan metode dan instrument penting dalam penelitian agama, perkembangan sejarah telah menarik minat agama dalam pengkajian perbandingan agama.
d. Pendekatan ilmu sosial, ilmu yang biasa digunakan dalam pendekatan ini adalah ilmu psikologi, sosiologi, dan antropologi.
e. Pendidikan ilmu agama, melalui pendekatan ini telah melahirkan ilmu-ilmu agama seperti ilmu tafsir, hadits, usul fiqh, ilmu kalam dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar