Phone Contact

Semangat PAGI..

Rabu, 19 Januari 2011

PTK MTK SD Kelas V

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan tentang bahan matematika yang dipelajari. Matematika sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membentuk pola pikir siswa yang mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang sistematis, logis, kritis dengan penuh kecermatan.
Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri – ciri khusus antara lain abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis dan logis. Soedjadi ( 1989 ), menyataka bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah dipelajari, dan pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap matematika. Ini berarti perlu adanya metode yang mampu menjembatani kailmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode Student Team – Achievement Divisions ( STAD ).
Hasil belajar ( tes formatif ) matematika tentang Bangun Ruang dipandang kurang memuaskan. Hal ini disebabkan kurangnya keaktifan siswa dalam diskusi kelompok, sebagian besar siswa kurang merespon pendapat yang diajukan teman, dan adanya anggapan dari siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit untuk dipelajari.
Untuk mengetahui masalah – masalah yang dihadapi siswa dalam pelajaran matematika pokok bahasan Bangun Ruang secara detail serta cara untuk menanggulanginya perlu diadakan penelitian.
Penelitian yang akan dilakukan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas. Observasi dilakukan di kelas V karena pembelajaran Bangun Ruang dalam KTSP diberikan pada semester I, maka dari itu peneliti melakukan observasi di kelas V SDN Maliran 01, kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar.
Dari hasil diskusi dengan teman sejawat terungkap secara rinci masalah yang dihadapi siswa, yaitu antara lain sebagai berikut , siswa kurang aktif dalam pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok, hal ini bisa terlihat saat diberi pertanyaan, hanya dua orang siswa yang dapat menjawab dengan tepat, sebagian besar siswa tidak merespon jawaban atau pendapat yang diajukan teman. Selain itu muncul anggapan dalam diri siswa, mereka menganggap pelajaran matematika sulit dipelajari, sehingga mereka tidak tertarik, sehingga pemahaman siswa terhadap matematika pokok bahasan Bangun Ruang masih rendah dan siswa kurang memahami tujuan serta manfaat mempelajari matematika pokok bahasan Bangun Ruang.
Secara garis besarnya jabaran permasalahan di atas dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu, yang pertama siswa kurang memahami materi yang diterangkan guru, sehingga mereka tidak aktif dalam kegiatan diskusi kelompok dengan pokok bahasan Bangun Ruang. Permasalahan yang kedua, siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit untuk dipelajari, sehingga mereka tidak tertarik dan pemahaman terhadap materi rendah.
Dari penjabaran permasalahan di atas, teman sejawat menganalisis bahwa faktor penyebab secara khusus berkaitan dengan pembelajaran matematika pokok bahasan Bangun Ruang yaitu, yang pertama guru kurang memberi bimbingan dalam pelaksanaan diskusi kelas dalam pelajaran matematika pokok bahasan Bangun Ruang, dan yang kedua kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru, yang membuat siswa tertarik dengan pelajaran matematika, sehingga prestasi belajar dapat meningkat.
Berdasarkan uraian permasalahan dan faktor – faktor penyebabnya di atas, tindakan yang dapat diambil untuk menanggulangi sekaligus menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mengubah strategi pengajaran dari penerapan metode ceramah manjadi metode pembelajaran kooperatif model Student Team – Achievement Divisions ( STAD ), siswa menjadi aktif dalam kegiatan diskusi dan tercipta suasana belajar mengajar yang menyenangkan. Selain untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas juga untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional ( PGSD 4501 ) pada Program S-1 PGSD.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, jangkauan masalah dan pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apakah terdapat peningkatan prestasi siswa kelas V SDN Maliran 01 dalam pelaksanaan diskusi kelompok pelajaran matematika dengan pokok bahasan Bangun Ruang melalui penerapan metode STAD?
b. Apakah dapat tercipta suasana kelas yang menyenangkan sehingga dapat membangkitkan motivasi siswa kelas V SDN Maliran 01 dalam pelajaran matematika pokok bahasan Bangun Ruang?

dst ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar